Bismillahirahmanirahim
Sungguh, tidak ada sesuatu kejadian yang Allah berikan pada hamba-Nya tanpa meninggalkan hikmah sedikitpun baik dalam keadaan senang maupun sedih. Karena keduanya merupakan ujian yang diberikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang hadir karena sebab dan tak boleh berlalu kecuali hikmah yang dipetik, karena insan yang tak pandai memetik hikmah akan selalu menyalahkan keadaan dan takdir. Naudzubillah Min Dzalik... Semoga kita dijauhkan dari sifat itu..
When Allah loves a servant, He tests him
(Nabi Muhammad SAW)
Ujian dan cobaan yang diberikan oleh Allah untuk hamba-Nya semata-mata tujuannya agar hamba tersebut kembali mengingat Allah, bahwa tidak ada zat apapun yang bisa menjadi tempat berharap pertolongan kecuali Allah ketika kita ditimpa ujian berupa musibah dan Dia juga lah yang memberikan ujian berupa nikmat. Karena jabatanmu, sehatmu, rizkimu, pasanganmu segala hal kebaikan yang kau terima saat ini merupakan ujian dan cobaan yang diberikan oleh Allah. Begitu pula segala hal keburukan yang menimpamu saat ini atau dikemudian hari seperti sakit, bangkrut, kemiskinan, kelaparan merupakan ujian dan cobaan dari Allah.
Lalu bagaimana sikap kita sebagai hamba Allah menyikapi ujian & cobaan?
Mari belajar ucapakan ini disegala keadaan yang menimpa kita.
Alhamdulillah alladzi bi ni’matihi tatimmus shalihat
Alhamdulillah ‘ala kulli hal
Qaddarallaahu wa maa syaa-a fa’ala.
Sebagaimana riwayat dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, Beliau berkata,
ْ ﻛَﺎﻥَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﺇِﺫَﺍ ﺭَﺃَﻯ ﻣَﺎ ﻳُﺤِﺐُّ ﻗَﺎﻝَ « ﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟِﻠَّﻪِ ﺍﻟَّﺬِﻯ ﺑِﻨِﻌْﻤَﺘِﻪِ ﺗَﺘِﻢُّ ﺍﻟﺼَّﺎﻟِﺤَﺎﺕُ » . ﻭَﺇِﺫَﺍ ﺭَﺃَﻯ ﻣَﺎ ﻳَﻜْﺮَﻩُ ﻗَﺎﻝَ « ﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟِﻠَّﻪِ ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞِّ ﺣَﺎﻝٍ »
“Kebiasaan Rasulullah jika menyaksikan hal-hal yang beliau sukai adalah mengucapkan “Alhamdulillah alladzi bi ni’matihi tatimmus shalihat” . Sedangkan jika beliau menyaksikan hal-hal yang tidak menyenangkan beliau mengucapkan “ Alhamdulillah ‘ala kulli hal “” [HR Ibnu Majah no 3803 dinilai hasan oleh al Albani].
قَدَّرَ اللَّهُ وَمَا شَاءَ فَعَلَ
Qaddarallaahu wa maa syaa-a fa’ala.
"Allah telah mentaqdirkannya, dan apa yang Dia kehendaki, Dia lakukan." [HR. Muslim 4/2052]
Bacaan ini mengandung makna agar kita tidak mencela atau tidak terima dengan takdir Allah. Jangan sampai kita mencela takdir Allah kemudian berandai-andai dan mengucapkan “seandainya” yang mengandung penyesalan dan sikap menolak takdir Allah atau tidak ridho. Karena hal ini bisa mengurangi kesempurnaan aqidah dan lemahnya kepercayaan terhadap Qada dan Qadar.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﻭَﺇِﻥْ ﺃَﺻَﺎﺑَﻚَ ﺷَﻲْﺀٌ ﻓَﻼ ﺗَﻘُﻞْ : ﻟَﻮْ ﺃَﻧِّﻲ ﻓَﻌَﻠْﺖُ ﻛَﺬَﺍ ﻟَﻜَﺎﻥَ ﻛَﺬَﺍ ﻭَ ﻛَﺬَﺍ , ﻭَﻟَﻜِﻦْ ﻗُﻞْ : ﻗَﺪَﺭُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَ ﻣَﺎ ﺷَﺎﺀَ ﻓَﻌَﻞَ , ﻓَﺈِﻥَّ ﻟَﻮْ ﺗَﻔْﺘَﺢُ ﻋَﻤَﻞَ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥِ
“Jika kamu tertimpa sesuatu (keburukan), maka janganlah kamu mengatakan, ‘seandainya aku berbuat demikian, pastilah tidak akan begini atau begitu’. Tetapi katakanlah, (QADARULLAH) ‘ini telah ditakdirkan oleh Allah dan Allah berbuat sesuai dengan apa yang dikehendaki’. Karena sesungguhnya perkataan seandainya akan membuka (pintu) perbuatan setan”.(HR. Muslim)
Kemudian sikap mukmin yang selanjutnya adalah bersabar.
Firman Allah dalam surat Al-Baqarah:
وَاسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلاَّ عَلَى الْخَاشِعِينَ
الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُم مُّلاَقُوا رَبِّهِمْ وَأَنَّهُمْ إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, (yaitu) orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya”.(Al-Baqarah [2] : 45-46).
SABAR yang dalam bahasa arab artinya : menahan & mencegah
Sedangkan secara syari bermakna menahan diri dalam tiga perkara:
- Ketika menjalankan ketaatan kepada Allah. Seseorangnya hendaknya bersabar, sampai dia menunaikan apa yang Allah ta’ala perintahkan.
- Dari bermaksiat kepada Allah. Yaitu dengan tidak mengerjakan segala sesuatu yang Allah larang serta menjauhinya.
- Ketika menghadapi musibah yang Allah takdirkan Yaitu dengan menahan diri untuk tidak murka atau menggerutu terhadap musibah yang menimpa baik dengan lisan, maupun dengan perbuatan.
- Keteguhan iman bersama Allah
- Menerima ujian dari Allah dengan lapang dan tenang
Allah mencintai orang-orang yang bersabar
"Dan betapa banyak nabi yang berperang didampingi sejumlah besar dari pengikut(nya) yang bertakwa. Mereka tidak (menjadi) lemah karena bencana yang menimpanya dijalan Allah, tidak patah semangat dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar" (QS. Ali-Imran: 146).
Allah akan senantiasa bersama orang-orang bersabar, dengan pembelaan, pertolongan, penjagaan, dan perlindungan-Nya
"Dan taatilah Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berselisih, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan kekuatanmu hilang dan bersabarlah. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar" (QS: Al-Anfal: 46).
Sabar merupakan sebab untuk meraih kebahagian hidup dunia dan akhirat"Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap-siaga (di perbatasan negrimu) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung." (QS: Ali-Imran:200).
Sabar akan mendatangkan rahmat dan hidayah Allah dan cahaya penerang bagi pemiliknya
" Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan,”Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.” Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk" (QS: Al-Baqarah: 155-157).
Sabar akan mendatangkan pahala yang berlipat ganda dan hanya Allah yang tau seberapa banyaknya“Sesungguhnya orang-orang yang bersabar itu akan dipenuhi pahala mereka dengan tiada hitungannya.” (Az Zumar: 10).
Penutup:
Orang yang hadir dalam teras kehidupan kita hanyalah dua:
Yang datang untuk menggores luka, serta melelehkan air mata dan menguji kesabaran,
Yang datang membawa kegembiraan serta mengukir keceriaan hati supaya kita bersyukur dengannya.
Dan kita hanya punya dua menu:
Menu Sabar
Menu Syukur
Menu Syukur
(Ustadz Oemar Mita)
Wassalamualaikum
Ahad, 18 Muharram 1439 H
Kajian Ilmiah: Membenahi Aqidah
Oleh : Ustadz Muhammad Wasitho
Ayu Karmasiwi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar