Bismillahirahmanirahim
Iman kepada Allah merupakan cabang pertama dan utama dari Iman. Semua cabang iman berpusar di cabang ini. Ia merupakan sebab semua penciptaan. Termasuk sebab dan tujuan penciptaan manusia dan jin.
Allah berfirman dalam surat Adz-dzariyat-56 :
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku"
Oleh karenanya, sebelum bicara dan menanamkan cabang-cabang iman yang lain, harus sangat diperhatikan iman kepada Allah ini. Ibarat sesuatu, maka hal penting dan pokok yang merupakan pusat dan pusaran segala sesuatu adalah iman kepada Allah. Sementara yang lainnya merupakan cabang yang muncul dari cabang utama ini.
Kegagalan memiliki iman kepada Allah, akan membuat sulit cabang iman lain, kalau tidak dikatakan gagal dalam menanamkannya. Sebaliknya, keberhasilan dalam menanamkan iman kepada Allah akan sangat memudahkan untuk proses menanamkan cabang iman yang lain.
Iman kepada Allah jelas disebutkan oleh Rasulullah sebagai cabang tertinggi. sebagaimana dalam sabda beliau,
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : الْإِيمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ، أَوْ بِضْعٌ وَسِتُّونَ شُعْبَةً، فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ : لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الْأَذَى عَنِ الطَّرِيقِ، وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ الْإِيمَانِ
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata, “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Iman itu ada tujuh puluh cabang lebih, atau enam puluh cabang lebih. Yang paling utama yaitu perkataan Lâ ilâha illallâh, dan yang paling ringan yaitu menyingkirkan gangguan dari jalan. Dan malu itu termasuk bagian dari iman. (HR. Muslim).
Dikarenakan posisinya yang paling tinggi dan utama, maka dalam pendidikan pun harus mendapatkan perhatian dan porsi yang paling tinggi dan utama.
Tidak perlu terburu-buru dikejar oleh formalitas administrasi pendidikan atau hal lainnya yang menyebabkan tak kuat tertanamkan cabang utama ini. Fokus besar dicabang ini, benar-benar akan menghasilkan generasi baru yang tidak pernah ada sebelumnya. Mereka hadir sebagai makhluk yang ajaib, jika diukur dengan zamannya. Dan hanya bisa dipahami utuh oleh generasi yang beriman semisal dengan mereka. Dengan demikian, karya-karya mereka diperadaban ini pun sasngat istimewa yang tidak bisa disaingi kecuali oleh zaman yang diisi oleh generasi beriman yang semisal dengan mereka.
Salah satu keutamaan iman kepada Allah, bahwa iman kepada Allah adalah tolak ukur sebuah masyarakat tidak boleh diperangi
Ya benar bahwa orang beriman dan bertaqwalah yang bisa membuat makmur dan tentram kehidupan bumi ini. Maka ditengah prinsip islam tidak memaksa memeluk agama ini, tetapi Allah mengiginkan agar bumi ini dikendalikan oleh masyarakat yang bisa dikendalikan oleh wahyu. Karena hanya mereka yang bisa menjaga bumi ini dari kerusakan dan kedzaliman serta mampu menghadirkan perbaikan dan keadilan.
Atas dasar itulah maka Nabi bersabda,
"Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersyahadat tiada Ilah kecuali Allah dan bahwasanya aku Rasulullah, mendirikan sholat dan membayar zakat. Jika mereka telah melakukan itu semua, maka terjagalah dariku darah dan harta mereka kecuali dengan hak islam dan hisab mereka terserah Allah azza wajalla"
(HR. Bukhari dan Muslim)
Iman kepada Allah merupakan pokok utama untuk sebuah masyarakat tidak boleh diperangi. Jika mereka telah beriman kepada Allah, Rasul, mendirikan shalat dan membayar zakat, maka syariat ini wajib menjaga darah, nyawa dan harta mereka. Hal ini menunjukkan betapa pentingna seorang mu'min disisi Allah azza wajalla dan betapa mahalnya mereka.
Wallahualam Bishawab
Jumat, 25 Januari 2019
Kuliah AGA 5
Ustadz Budi Ashari
Ayu Karmasiwi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar